Yeni, Jualan Rujak di Simpang Jodoh demi Bantu Ekonomi Keluarga

 Yeni, Jualan Rujak di Simpang Jodoh demi Bantu Ekonomi Keluarga

Diposkan: 31 Mar 2019 Dibaca: 734 kali


UKMKOTAMEDAN.COM, MEDAN- Jika berjalan-jalan ke Jalan Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan, Anda pasti akan melihat puluhan penjual rujak yang tepatnya berada di Simpang Jodoh Tembung. Hampir semua penjual rujak adalah kaum perempuan.

Mereka buka tengah hari dan rela  pulang ke rumah mereka pada jam tengah malam. Ternyata ibu-ibu penjual rujak di sana mengharapkan rezeki untuk membantu ekonomi keluarga dan memenuhi kebutuhan pendidikan anak mereka.

Salah seorang yang Yeni (48) warga pasar 5 Tembung. Ibu dari 3 anak ini memajang steling rujaknya no 4 di sebelah kanan Simpang Jodoh.

Yeni mengaku berjualan rujak di awal tahun 2018 lalu hingga sampai saat ini. Awalnya ia adalah ibu rumah tangga yang mengurusi keluarganya saja. Namun, karena kebutuhan keluarganya semakin tinggi ia terpaksa memutar otak untuk membantu ekonomi keluarga.

"Akhirnya saya memilih berjualan rujak, karena saya lihat usahanya mudah, waktu bisa saya atur sendiri dan modalnya juga tidak besar  kalau usaha lain besar modalnya saya tidak sanggup,"ungkapnya.

Akhirnya iapun bertekad untuk memulai usaha di Januari 2018. Bermodalkan Rp500 ribu untuk kebutuhan buah-buahan, Rp200 ribu untuk bahan baku membuat bumbu rujaknya.

"Buah yang saya gunakan buah-buah segar mulai buah nenas, jambu Taiwan, jambu air besar, kedondong, bengkoang, pepaya muda, mangga muda,  dan lainnya, sedangkan untuk bumbunya terdiri dari gula merah, asam Jawa, cabai rawit, terasi, kacang, dan pisang muda,"jelasnya sambil menggiling bumbu rujak di atas gilingan batu atau masih dikerjakan secara tradisional.

Lanjutnya, untuk eksis dan rujaknya menjadi pilihan mengingat di lokasi itu ada 30 lebih penjual rujak yang sama, Yeni mengaku memiliki strategi. "Saya banyaknya kacangnya biar terasa, terus saya gunakan gula merah asli yang hitam jadi rasanya nancap, begitu juga saya pake terasi yang enak dan yang utama adalah menggunakan buah-buahan yang segar (fresh) yang setiap hari saya ganti," katanya lagi.

Yeni yang bersuamikan Hus Arbait (42) ini mengakui sejak ia berjualan rujak ekonomi keluarganya mulai bergerak baik. Ia mulai lancar memenuhi kebutuhan keluarga dan juga membantu suaminya untuk membayar biaya pendidikan anak-anak mereka.

Ia juga menceritakan bahwa kendati ia berjualan rujak namun ia tidak meninggalkan kewajibannya sebagai ibu dari anak-anaknya. Di pagi hari ia tetap menyiapkan kebutuhan. Keluarga seperti yang dilakukan kaum ibu pada umumnya. "Saya pagi memasak, mencuci,membersihkan rumah dan siang hari pukul 12 siang baru saya buka steling," katanya.

"Sayakan udah capek di rumah jadi untuk buah-buahan segar saya ambil dari supplier jadi menghemat waktu. Memang harganya lebih mahal sedikit jika saya belanja sendiri tetapi kelebihannya buah dari suplaier lebih segar dan fresh," paparnya

Ia berkeyakinan usaha rujaknya dapat berkembang maju jika ia terus komit dengan bumbu asli dan enak juga menyediakan buah-buah segar. Dan ia bermimpi dapat membangun cabang. Nah, untuk harga seporsi rujaknya ia hanya membandrol Rp15 ribu/bungkus. Kalau buah dikatakanya bisa disesuaikan dengan selera si pembeli.(UKM06)


Tags

0 Komentar

* Nama
* Email
  Website
* Komentar Note: HTML tidak diterjemahkan!
Masukkan kata ke dalam box:
Portal UKM Kota Medan © 2024. Alcompany Indonesia.
All Rights Reserved