Usaha Pisang Crispy Berkembang, Produk Mutia Sari Rambah Kue Khas Bandung Cita Rasa Medan

Usaha Pisang Crispy Berkembang, Produk Mutia Sari Rambah Kue Khas Bandung Cita Rasa Medan

Diposkan: 16 Sep 2018 Dibaca: 1156 kali


UKMKOTAMEDAN.COM, MEDAN-Berkunjung ke Kota Bandung, kue bollen menjadi salah satu kue khas asal Kota Kembang. Namun, tidak lagi harus ke Bandung, warga Kota Medan ataupun warga daerah lain kini bisa mendapatkannya di Mutia Sari, produk UKM asal Medan yang menawarkan kue bollen dengan cita rasa khas Kota Medan.

Diproduksi pasangan suami-istri Parindra (52) dan Asy (52), bollen ini cukup khas karena bercitarasa Medan. Beberapa varian rasa Pisang Bollen produk Mutia Sari yakni durian, coklat-keju, nenas dan tape pulut.

Kepada UKMKOTAMEDAN.COM, Parindra mengatakan usaha pisang goreng crispy yang sudah mereka kerjakan sejak lima tahun silam mengalami perkembangan, setelah dua tahun lalu memutuskan melebarkan sayap ke produk bollen.

"Memutuskan pengembangan usaha dengan bahan pisang, kita akhirnya memilik bollen sebagai produk berikutnya. Bollen memang terkenal di Bandung. Tapi ini kita buat dengan ciri Medan seperti rasa durian Medan. Belajarnya otodidak," ujarnya, Minggu (16/9/2018).

Tidak serta-merta dikenal orang, pria yang biasa disapa Indra itu perlahan-lahan memperkenalkan produknya dengan mereknya diambil dari nama anak bungsunya, Mutia Sari, secara konvensional, dari mulut ke mulut. Hingga pada akhirnya, dengan jangka waktu yang tidak lama, produknya mulai dikenal.

"Sekali orang tahu bollen, kalau kita pasarkan biasanya langsung laku. Saya kadang turun ke kantor-kantor memasarkannya. Alhamdulillah langsung laku, orang sudah tahu," ujar ayah dua anak itu.

Indra yang merupakan pensiunan karyawan salah satu bank swasta di Kota Medan itu mengaku tidak sungkan mendatangi kantor-kantor menjajakan produknya lantaran dia menilai upaya itu cukup jitu. Apalagi kata dia, pisang bollen Mutia Sari hanya bisa dikonsumsi tiga hari setelah produksi alias tidak tahan lama.

Membawa lebih dari 20 kotak dengan masing-masing kotak terdiri dari enam potong,  pisang bollen dengan harga mulai Rp25 ribu per kotak, selalu ludes. Selain itu, bollen ini juga dipromosikan melalui media sosial (medsos).

Setiap hari, minimal 100 potong bollen diproduksi bersama istri di rumahnya di Jalan Bajak IV Gang Perjuangan No 48, Marindal. Namun jika ada pesanan lain, produksi akan ditingkatkan.

Bahkan, dari trik pemasaran door to door yang dia lakukan, pelanggan cukup beragam. Bahkan kata dia, sebagai oleh-oleh, produk Mutia Sari dibawa hingga ke negara lain seperti Sidney di Australia dan Singapura.

"Kalau untuk pisang crispy dulu, modal ya Rp5 juta. Dan itu terus berkembang sampai produksi bollen, selain juga ada bantuan dari dinas," ujarnya.

Sementara, Asy, menambahkan, kendati tidak tahan lama, ada trik yang bisa dipakai jika konsumen ingin membuat  daya tahan bollen lebih lama yakni menjaga suhu sekitar. "Kalau pakai AC, usahakan suhunya tetap. Kalau tidak pakai AC juga begitu, suhunya diupayakan stabil dan tidak boleh lembab. Produk akan lebih tahan lama," ucapnya.

Tidak hanya pemesanan lewat WhatsApp di nomor +6281376324300, Mutia Sari kini juga tersedia di gerai khusus oleh-oleh khas yang dikelola Pemko Medan melalui Dinas Ketahanan Pangan. Gerai itu terletak di Jalan Razak Baru, Medan Petisah.

"Di gerai Dinas Ketahanan Pangan Medan juga ada tersedia. Tapi tidak hanya bollen, pisang crispy Frozen, risol crispy Frozen sampai kacang tojin dan markisa produk Mutia Sari ada di sana," ucap Asy.

Selain itu, tergabung dalam komunitas Ikatan Makanan/Minuman Olahan (IMO) Sumatera Utara, Asy mengaku terbantu memasarkan produknya. "Alhamdulillah, untuk pisang bollen saja, kami dapat omset sekitar Rp5 juta per bulan, belum lagi produk lainnya. Kami juga berniat buka toko untuk memasarkan produk kami. Mudah-mudahan segera terealisasi," ujar ibu dari Muhammad Irsyad dan Mutia Sari itu.(UKM05)


Tags

0 Komentar

* Nama
* Email
  Website
* Komentar Note: HTML tidak diterjemahkan!
Masukkan kata ke dalam box:
Portal UKM Kota Medan © 2024. Alcompany Indonesia.
All Rights Reserved