UKMKOTAMEDAN.COM, JAKARTA - Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), Darmin Nasution menargetkan indeks keuangan inklusif  tahun 2019 mencapai 75%. Persentase ini meningkat 39% dibandingkan lima tahun lalu yang hanya 36%.

“Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) penting agar masyarakat aware terhadap lembaga keuangan, meyakinkan masyarakat untuk menggunakan lembaga keuangan,” ujar Darmin Nasution saat memimpin rapat koordinasi SNKI, Kamis (11/7/2019).

Darmin yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution ini mengatakan, terdapat 5 (lima) pilar dalam SNKI tersebut. Masing-masing; edukasi keuangan; hak properti masyarakat; fasilitas intermediasi dan saluran distribusi keuangan; layanan keuangan pada sektor pemerintah serta perlindungan konsumen.

“Kelima pilar SNKI ini harus ditopang oleh tiga faktor yaitu, kebijakan dan regulasi kondusif, infrastruktur dan teknologi informasi keuangan yang mendukung, serta organisasi dan mekanisme implementasi yang efektif,”ujarnya.

Sementara Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Sekretariat DNKI Iskandar Simorangkir menjelaskan lima program kerja keuangan inklusif  tahun 2019. Diantaranya, perlindungan literasi keuangan dan perlindungan konsumen, perluasan pembukaan rekening.

Kemudian percepatan sertifikasi hak properti masyarakat yang dapat dijadikan agunan serta optimalisasi layanan agen bank dan peningkatan layanan keuangan digital dan transaksi nontunai.

“Dengan adanya aksi ini, kesadaran dan pemahaman masyarakat akan kegunaan dari rekening yang mereka miliki akan meningkat. Segmennya mulai dari pelajar, pemuda, petani dan nelayan, perempuan, hingga pekerja swasta,” ungkap Darmin dalam rakor yang dihadiri Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso ini. (*/ekon.go.id)