Si Kembar Bangun Bisnis Pizza Daripada Menjadi Karyawan

Diposkan: 30 Oct 2019 Dibaca: 1160 kali
UKMKOTAMEDAN.COM, MEDAN- Sepasang saudara kembar Ridha Nuzli Rahmadini Riwandi dan Ridha Nuzli Rahmadita Riwandi memilih berbisnis kuliner dibanding bekerja sebagai karyawan.
Ini dilakukan mereka setelah sempat bekerja di perbankan dan di salah satu showroom mobil di Medan.
Usaha yang mereka pilih adalah pizza dan olahan makanan yang berasal dari negara Italia ini diberi nama dengan brand Superbigtwin Pizza.
"Awal kita mulai bisnis ini tanggal 18 Desember 2012, jadi kita berdua sama-sama resign dari pekerjaan sebelumnya, saya sebagai secretary director di Panin, dan kembaran saya sebagai admin di salah satu showroom. Lalu setelah berapa lama kita resign, kita berpikir agar mendapatkan uang tapi tanpa kerja sama orang. Akhirnya kita memutuskan untuk buat dan jual pizza ukuran besar," jelas Rahmadini.
Alasan lain memilih usaha pizza dikatakan Rahmadini karena ia dan kembarannya sangat suka dengan pizza.
"Kita berdua itu suka pizza, suka sekali. Saking sukanya satu loyang bisa buat saya makan sendiri. Jadi bagimana caranya bisa makan pizza tapi enggak cepat habis. Maka terciptalah pizza ukuran gede yang bisa buat ramai-ramai," paparnya.
Memulai bisnis ini diakui hanya bermodalkan Rp450 ribu, modal itu untuk membeli bahan baku Superbigtwin Pizza.
"Modal kita hanya Rp 450 ribu, dengan catatan sudah ada peralatan sebelumnya, seperti oven, loyang, jadi Rp 450 ribu itu hanya untuk bahan baku saja," kata Rahmadini.
Wanita berhijab kelahiran, 28 Februari 1994 ini mengatakan pembuatan pizza miliknya ini sangat sederhana.
"Proses awal, kita bikin doughnya dulu yang terdiri dari tiga jenis tepung, mentega, gula, ragi, susu bubuk, dan air dingin. Setelah jadi dough, kita cetak di loyang yang telah diolesi dengan minyak. Lalu diberi rongga dengan garpu. Selanjutnya diolesi lagi dengan minyak, lalu diberi saus, topping, keju dan dipanggang dalam oven selama 25 menit dengan suhu 175 derajat celcius," bebernya.
Hampir sama dengan yang lain, diakui Rahmadini juga pernah mengalami kegagalan saat memproduksi pizza. Seperti adonan yang keras akibatnya kurang enak.
"Kita belajar dari buku, tapi resep gagal, karena setelah dingin, pizza keras. Jadi resep kita campur dengan bolak-balik test food. Sampai akhirnya kita dapat yang sesuai dengan taste kita," katanya.
Kendala lain, Selera konsumen yang berbeda-beda terkadang menjadi kendala dalam bisnisnya.
"Ada yang responnya bagus, ada yang enggak. Lalu harga yang cukup mahal membuat sebagian konsumen mikir untuk memesan meski kepingin untuk mencicipi pizza yang berukuran besar ini," katanya.
Meskipun begitu, ia tetap optimis dalam berbisnis kuliner pizza ini. "Tiga taste original ukuran large pizza kita, harganya Rp 230 ribu. Dengan berbisnis, kita mendapat kenalan dimana-mana, apalagi dua tahun terakhir ini, kita bergabung dengan event event wedding atau birthday party. Jadi bikin kita punya kesempatan utk join dengan beberapa EO (Event Organizer), WO (Wedding Organizer), catering dan jadi punya promosi gratis sebenarnya," ucap Rahmadini.
Ia mengaku promosi terbaik dalam berbisnis adalah promosi dari mulut ke mulut. "Alhamdulillah, memang promosi terbaik itu dari mulut ke mulut," katanya.
Ia mengharapkan usahanya ini bisa berkembang dan menjadi pilihan masyarakat. (UKM06)