UKMKOTAMEDAN.COM, MEDAN- Ribuan jamaah menghadiri ceramah Ustad Muhammad Yahya Waloni di Masjid Salman Jalan STM Medan, Minggu(1/9/2019).

Acara yang digelar ini, dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah dan dirangkai dengan penggalanagn dana infaq untuk anak yatim.

Dalam ceramahanya, Ustad Yahya Waloni mengajak umat Islam berdoa khusus untuk daerah Papua,agar tetap menjadi wilayah Indonesia.

 Dia berharap, persoalan politik di negara ini jangan sampai memecah belah bangsa Indonesia. “Jadikan Indonesia negara baldatun toyyibatun warabulgafur,jangan sampai prediksi Indonesia habis di tahun 2030 terjadi,”ujarnya. 

Demikian juga terhadap Sumatera Utara, agar menjadi provinsi yang aman dan tentram,jauhkan dari konflik terutama antar umat beragama. 

Dalam ceramahnya, dia juga mengajak umat Islam untuk tetap menjaga persaudaraan, tidak memperbesar masalah bid'ah. Sebab umat Islam sesungguhnya sama-sama ingin bahagia dunia dan akhirat. Karenanya, bagi yang shalat menggunakan doa qunut ataupun tidak dengan qunut tidak perlu menjadi perbedaan yang memisahkan umat Islam. 

Apalagi pada dasarnya umat Islam itu adalah sosok yang kuat, apalagi bersatu karena dipersatukan dengan kalimat tauhid. Persatuan umat Islam itu akan lebih baik dalam memperkuat dakwah umat Islam, karena Allah sudah ingatkan agar umat Islam membela agama.

"Tidak akan berubah suatu kaum jika mereka tidak merobahnya.Maka jadilah muslim yang ikut serta menjadi pendakwah seperti yang saya lakukan. Sejak memeluk agama Islam saya bertekad menjadi pendakwah. Apakah saya takut dengan marabahaya dalam berdakwah, saya tidak pernah takut karena saya yakin Allah selalu bersama saya. Alhamdulillah, dalam beberapa kali berdakwah banyak yang memeluk agama Islam. Maka,dakwah adalah jalan hidup yang harus diperjuangkan,tumbuhkan rasa ikhlas,sabar dan jujur,agar dakwah kita berhasil di dunia dan akhirat,"katanya.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengaku pernah coba diracun, tapi akhirnya pelaku mengakui kesalahannya dan memeluk agama Islam.

Tidak sampai disana, Ustad Yahya Waloni juga berbagi kisah, perjalananya dalam berdakwah tanpa mengharap imbalan. Bahkan dia bersama isteri dan anaknya berusia dua tahun mengendarai mobil sendiri,menembus hutan, bermalam di jalan dan istirahat hanya dua jam saja selanjutnya shalat di masjid dan ceramah.  (rel)