Putus Rantai Distribusi Panjang Petani ke Konsumen, 4 Anak Muda Hadirkan Arteri

Putus Rantai Distribusi Panjang Petani ke Konsumen, 4 Anak Muda Hadirkan Arteri

Diposkan: 14 Oct 2019 Dibaca: 599 kali


UKMKOTAMEDAN.COM, MEDAN- Melihat adanya ketimpangan penghasilan antara petani di berbagai daerah Indonesia,  empat anak muda yaitu Rifai, Rozak, Rudi, dan Rifki hadirkan Arteri.

"Awalnya saya kerja di NGO untuk membina petani. Saya melihat ada ketimpangan antara penghasilan petani di Jawa, di Padang, dan di Sumatera Utara. Di Jawa Barat di Desa Suntenjaya, petani itu sudah mampu mendapatkan hasil melimpah. Mereka mampu mencari pangsa pasar sendiri, mereka melek teknologi, dan mereka juga mampu belajar hal hal baru terkait pertanian ini," ungkap Founder Arteri, Rifai Muda Harahap,  Senin(14/10/2019)

Dikatakanya, di Sumatera Utara ini masih minim sekali hal seperti itu. Pihaknya mencoba bangkitkan petani dengan membuktikan bahwa hasil pertanian mereka merupakan hasil yang terbaik dan sebenarnya petani sebagai produsen layak mendapatkan harga yang terbaik pula.

"Selama ini hasil pertanian dari petani hingga sampai ke konsumen panjang sekali jalur distribusinya. Kami simpulkan ada tujuh jalur dari petani sampai ke customer. Sehingga petani ini sedikit keuntunggannya padahal disisi customer membeli dengan harga yang cukup mahal tapi yang diuntungkan adalah mereka yang berada di tengah-tengah jalur distribusi ini," katanya.

Ia mengatakan pihaknya mencoba memutus rantai distribusi barang-barang hasil pertanian petani ke customer dengan langsung memasarkan produk dari petani ke customer. Sekarang ada beberapa produk yang dipasarkan yaitu beras, dan produk olahan seperti sayuran organik yang dikemas dengan ukuran 250 gram.

"Sisa sayur organik ini akan kita kemas dalam sayur pack yang sudah disajikan dengan bumbunya dan siap untuk dimasak. Selain sayur pack juga kita kembangkan ikan bakar, ikan mas arsik, dan sebagainya," jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan Konsumen juga dipermudah untuk mendapatkan produk ini. Tanpa harus keluar rumah, konsumen cukup memesan sayuran melalui media sosial seperti facebook, instagram, hingga website. Pengantarannya menggunakan kurir Arteri sendiri yang otomatis harganya lebih murah dibandingkan menggunakan jasa pengantaran berbasis daring.

"Output akhir kita, kita harapkan nantinya akan punya supermarket dimana bisa belanja online dimana semua produknya sudah di pack. Dengan sistem ini rumah tangga juga jadi zero waste," katanya.

Pihaknya juga baru merintis jus sayur organik, sasarannya adalah orang-orang yang mulai melek akan makanan sehat seperti sayur namun tidak terlalu suka makan sayur. Ia mengolah sayur menjadi jus agar lebih gampang dikonsumsi.

"Jus ini tidak menggunakan gula dan air jadi benar benar murni. Selain itu kita juga menyediakan beras. Beras yang kita pasarkan ada 2 yakni beras organik dan beras konvensional. Beras ini langsung kita ambil dari petani," katanya.

Ia mengaku tantangan saat ini adalah mengedukasi para petani dan customer. Menurutnya di Sumatera Utara ini sayuran organik belum familiar karena harganya mahal dan sertifikasi yang terlalu panjang. Produk organik ini ada yang bersertifikat dan ada yang tidak bersertifikat. Untuk produk yang belum tersertifikasi dijual dengan harga yang lebih murah.

"Untuk sertifikasi bisa mencapai puluhan juta yang sertifikasinya hanya berlaku selama dua tahun dan harus dilakukan update selalu. Selama ini orang berpikir sayur organik itu mahal ternyata tidak hanya saja kita bisa menekan cost kalau pembeli mau mengkonsumsi produk sayuran organik yang belum tersertifikasi. Tapi kategorinya sudah organik," katanya.

Ia mengatakan targetnya adalah mengedukasi konsumen bahwa beli sayur organik tidak semahal dan tidak sesulit yang dikira. Dalam mendapatkan sayur organik, pihaknya terlebih dulu melakukan survei ke lahan petani.

"Sejauh ini ada enam mitra kita tapi belum semua certified. Empat sudah dan dua lagi belum. Kendalanya yang sudah tersertifikasi ini pun tidak bisa panen setiap hari, hanya Selasa, Kamis, dan Sabtu. Makanya kita ingin ke depannya membuat lahan workshop mengenai pertanian yang organik," tandasnya. (UKM06)

 


Tags

0 Komentar

* Nama
* Email
  Website
* Komentar Note: HTML tidak diterjemahkan!
Masukkan kata ke dalam box:
Portal UKM Kota Medan © 2024. Alcompany Indonesia.
All Rights Reserved