Phasing Out Program Pembinaan, BI Minta Petani Lebih Mandiri

Phasing Out Program Pembinaan, BI Minta Petani Lebih Mandiri
Suasana Phasing Out Klaster (Cluster) Bawang Merah Kelompok Tunas Bangsa di Desa Silalahi, Dairi, Kamis (20/9/2018).(istimewa)

Diposkan: 20 Sep 2018 Dibaca: 771 kali


 


UKMKOTAMEDAN.COM, DAIRI- Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut berharap, petani binaan Kelompok Tunas Muda di Desa Silalahi, Kabupaten Dairi bisa meneruskan pertaniannya secara mandiri dengan bekal yang dimiliki.

Hal itu disampaikan Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi BI Sumut, Demina Sitepu usai mengakhiri program pembinaan atau Phasing Out tersebut, Kamis (20/9) siang setelah empat tahun melakukan pembinaan.

"Bank Indonesia sudah bina selama empat tahun. Selama pembinaan kepada cluster, kita telah memberikan bantuan teknis seperti pelatihan dan demplot (demo plot) budidaya bawang merah, pengujian kesuburan tanah, pelatihan pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL), penguatan kelembagaan kelompok, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) bawang merah sampai dengan pengolahan pupun organik dan sertifikasi penangkar bawang merah," kata Demina, Kamis (20/9).

Demina menjelaskan, ‎Pashing Out itu bertujuan untuk mengakhiri aktivitas intensif pembinaan yang dilakukan BI dan menyerahkan kepada dinas terkait di Kabupaten Dairi untuk pengelolahan lebih lanjut.

‎"Walau sudah kita lakukan Phasing Out namun Bank Indonesia akan terus melakukan monitoring keberlangsungan para petani bawang merah Kelompok Tunas Muda dalam pengelolahan usaha secara produktif bawang merah," jelas Demina.

Melalui program ini, Demina mengharapkan, capaian yang dilakukan BI bisa menjadi contoh atau modal bagi pengembangan pertanian bagi kelompok tani dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi. Dia meminta Dinas Pertanian Kabupaten Dairi untuk terus melakukan ‎pendamping kepada kelompok tani tersebut.

Apa lagi, Demina menilai, pengembangan komoditas bawang merah di wilayah dan kelompok lain yang dinilai potensial. Selain itu, Kabupaten Dairi menjadi satu sentra atau penghasil bawang merah terbesar di wilayah Sumatera Utara. "Tentu ini akan menjadi peluang yang baik, karena bawang merah menjadi pengaruh terhadap laju inflasi," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Dairi, Resmina Siska Tampubolon mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan pembinaan dan monitoring terhadap pengembangan bawang merah di Desa Silalahi. Upaya pemberian dukungan juga telah dilakukan melalui pemberian bantuan dalam bentuk  bibit bawang merah, pupuk, obat-obatan serta sosialisasi mengenai cara penanganan pascapanen dan bertanam.

"Di Kecamatan Silahi Sabungan ini, ada lebih dari 25 Poktan yang menanam bawang. Kendalanya memang terdapat pada hama penyakit yang menyebabkan Poktan kita mengalami gagal panen. Untuk mengantisipasi hal ini, kita menempatkan pengamat hama penyakit tanaman agar membantu Poktan kita yang mengalami gagal panen," tutur Resmina.

Ketua Kelompok Tani Tunas Muda, Tomy Silalahi mengatakan, bahwa para petani berharap ke depan Bank Indonesia terus memberikan dorongan dan dukungan kepada para petani binaannya.

"Agar ke depan, kami para petani bisa terus melakukan pengelolahan dan pengembangan usaha produktif bawang merah secara baik dan mendapatkan hasil panen yang maksimal," ucapnya.(UKM05)


Tags

0 Komentar

* Nama
* Email
  Website
* Komentar Note: HTML tidak diterjemahkan!
Masukkan kata ke dalam box:
Portal UKM Kota Medan © 2024. Alcompany Indonesia.
All Rights Reserved