Penggunaan Dana Desa Untuk Program Inovasi

Penggunaan Dana Desa Untuk Program Inovasi

Diposkan: 05 Jul 2019 Dibaca: 425 kali


UKMKOTAMEDAN.COM, JAKARTA – Pemerintah akan menggelontorkan dana desa untuk lima tahun kedepan Rp 400 triliun. Nilai ini meningkat jika dibandingkan priode lima tahun sebelumnya, sebesar Rp 257 triliun.

Pemanfaatan dana desa tidak hanya untuk pembangunan infrastruktur. Namun juga untuk pemberdayaan manusia dan ekonomi desa. Sebab dengan inovasi desa, dana desa bisa dipakai untuk hal-hal produktif. Sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan lebih cepat.

"Kita lihat desa-desa yang inovasinya bagus sekarang dana desanya atau BUMDes-nya membayar pajak lebih besar dari dana desanya. Bersama bank dunia ada program bursa inovasi desa, kita menyediakan fasilitator untuk masyarakat supaya ide-idenya bisa tergali keluar sehingga dana desanya bisa berinovasi," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo saat memberikan arahan pada acara Workshop Pengawasan Program Inovasi Desa (PID) dengan tema “Pengawasan Program Inovasi Desa dalam rangka meningkatkan efektivitas pemanfaatan Dana Desa” di Hotel Sultan, Kamis (4/7/2019).

Menurutnya, dalam program inovasi desa ini perlu pendampingan. Kendala paling sulit yaitu mengedukasi masyarakat karena beragamnya atau masih rendahnya tingkat pendidikan. Oleh karena itu, Kemendes PDTT melibatkan forum Pertides untuk mengembangkam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan memberikan pendampingan karena banyaknya jumlah desa.

"Bursa inovasi desa tujuannya adalah mengajak masyarakat untuk berinovasi. Kedua, setiap inovasi tersebut kita dokumentasikan dalam bentuk video atau tulisan. Sehingga bisa ditiru desa-desa lain sampai negara-negara lain," katanya.

Menurutnya, pentingnya inovasi dan perlunya mengkloning dari desa-desa sukses. Melalui Bursa inovasi desa ini diberikan fasilitator untuk merangsang masyarakat desa agar kreatifitas dan idenya keluar.

"Bursa Inovasi Desa penting agar desa-desa yang sukses kita dokumentasikan hasil inovasinya dalam bentuk tulisan dan video. Sudah ada 11.000 dokumen dalam bentuk tulisan dan video. Kami berharap tiap desa bikin bioskop desa. Inovasi-inovasi, pelatihan-pelatihan, bisa dilakukan di bioskop desa," sambungnya.

"Saya apresiasi workshop ini. Dana inovasi desa besar. Mudah-mudahan dalam workshop ini bisa merumuskan program-program inovasi desa," harapnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Plt Inspektur Jenderal Ansar Husen mengatakan workshop pengawasan yang digelar tersebut untuk memastikan program inovasi desa yang bersumber dari dana desa berjalan sesuai ketentuan yang berlaku dan untuk kesejahteraan masyarakat.

Melalui workshop ini sambungnya diharapkan pemanfaatan dana desa untuk program inovasi desa lebih tepat sasaran dan berdaya guna.

Inspektorat Jenderal sebagai APIP juga ikut bersinergi dengan inspektorat kementerian lain dan inpektorat daerah untuk mengawal dana desa dan program inovasi desa.

"Dalam rangka pengawasan program inovasi desa ini kita melakukan monitoring dan evaluasi secara random di beberapa kabupaten terpilih yang dilaksakan bersama Satgas dana desa. Kegiatan workshop ini untuk membangun sinergitas antara beberapa Kementerian/lembaga, daerah dan para pelaku/pelaksana dengan inovasi desa agar program ini bisa berjalan lebih lancar dan efektif," pungkasnya. (*/kemendes)

 


Tags

0 Komentar

* Nama
* Email
  Website
* Komentar Note: HTML tidak diterjemahkan!
Masukkan kata ke dalam box:
Portal UKM Kota Medan © 2024. Alcompany Indonesia.
All Rights Reserved