Lima Pengusaha Muda Indonesia yang Kini Mendunia

Diposkan: 23 Jul 2018 Dibaca: 5492 kali
UKMKOTAMEDAN.COM, SETIAP kesuksesan berawal dari keyakinan dan kerja keras. Itu bisa dilihat dari lima pengusaha muda ini yang kini namanya melambung bak roket di Tanah Air.
Kelimanya memiliki kisah tersendiri yang bisa diambil hikmahnya dan penyemangat bagi Anda yang sedang merintis usaha agar pantang menyerah. Berikut, kiprah kelimanya yang dilansir dari finansialku.com;
1. William Tanuwijaya- Ower Tokopedia
William dilahirkan pada tanggal 11 November 1981. Setelah tamat SMA, beliau merantau ke ibukota untuk melanjutkan pendidikan. Dia kemudian mengambil pendidikan di Universitas Bina Nusantara (Binus), jurusan Teknik Informatika.
Saat itu, William bekerja sampingan sebagai penjaga warnet, dimana kemudian memperoleh tambahan penghasilan dan internet gratis. Dari sinilah William pertama kali mengenal internet lebih dalam.
Kisah suksesnya berlanjut saat beliau bekerja di beberapa perusahaan software developer dan game developer, bahkan di perusahaan jual beli online KafeGaul.
Dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperolehnya, William mengajak salah satu rekannya bernama Leontinus Alpha Edison, merintis Tokopedia.com pada tanggal 6 Februari 2009 yang kemudian rilis pada 17 Agustus 2009.
Tanpa memakan waktu lama, Tokopedia mendapatkan suntikan investasi pada tahun pertamanya dan dinobatkan sebagai startup e-commerce terbaik di Indonesia oleh Bubu Awards. Kini, Tokopedia menjadi satu platform terbesar yang menghubungkan penjual dan pembeli dengan proses jual beli yang aman, nyaman dan praktis.
2. Achmad Zaky-Owner BukaLapak
Achmad Zaky lahir pada 24 Agustus 1986 di kota Sragen, Indonesia. Beliau adalah lulusan teknik informatika dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 2004.
Ketertarikannya dengan dunia informatika tampak sejak bangku SD, dan terbukti dari kemenangannya di berbagai kejuaraan dan olimpiade selama mengenyam pendidikan.
Setelah lulus dari ITB, Achmad Zaky mendirikan perusahaan jasa konsultasi teknologi bernama Suitmedia. Zaky membuat sebuah website yang menjadi proyek internal perusahaan. Proyek tersebutlah yang menjadi asal kesuksesan Achmad Zaky pendiri bukalapak.com.
Setelah menyelesaikan pengembangan Bukalapak.com yang diselesaikan hanya dalam kurun waktu dua bulan, Achmad Zaky mengajak para pedagang mall dan UMKM untuk bergabung di Bukalapak.com.
Tak disangka ajakan ini memperoleh respon sangat positif, dan menjadikan Bukalapak.com tenar dalam sekejap.
Seiring dengan pertumbuhan yang sangat pesat, pendanaan dari investor kerap berdatangan.
Beberapa investor yang tertarik mendanai bukalapak.com antara lain adalah 500 Startups, Batavia Incubator, IMJ Investment, dan juga Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group).
3. Ferry Unardi -Owner Traveloka
Pendiri Traveloka Ferry Unardi, lahir pada 16 Januari 1988 di kota Padang.
Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah, Ferry memutuskan untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Purdue University jurusan Computer Science and Engineering.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1, beliau memutuskan untuk bekerja di Microsoft, Seattle. Dengan tingkat persaingan yang tinggi, Ferry menilai bahwa kariernya di Microsoft akan sulit naik.
Beliau kemudian memutuskan untuk berhenti bekerja dan melanjutkan studinya.
Sambil menjalani studi di Harvard University, Ferry Unardi tertarik untuk mengembangkan perusahaan rintisan (startup). Beliau memilih bidang mesin pencari tiket pesawat.
Karena ide inilah, lahir Traveloka, startup di bidang reservasi tiket yang tergolong baru dan langsung menarik perhatian para investor.
Sejauh ini, Traveloka sudah mendapatkan pendanaan dari beberapa perusahaan modal ventura (venture capital).
Pendanaan pertama berasal dari East Ventures pada tahun 2012 dan Global Founders Capital pada tahun 2013.
Nah, pengusaha terutama untuk startup, perlu untuk memahami pengelolaan keuangan. Tentunya jika Anda dapat mengelola uang pribadi dan uang bisnis Anda, dan tidak mencampurkannya, bisnis Anda pun dapat tumbuh secara sehat.
4.Nadiem Makarim-Owner Gojek
GoJek tumbuh berkembang sangat pesat. Aplikasi transportasi online ini kini menjadi pilihan bagi siapa saja dari segala usia. Nah, di balik kesuksesan itu ternyata ada sosok pendiri yang bernama Nadiem Makarim yang lahir pada 4 Juli 1984.
Beliau sempat menjalani pendidikan SMA di Singapura, pendidikan sarjana di International Relations di Brown University Amerika Serikat, serta pendidikan master di Harvard Business School.
Dengan latar pendidikan yang luar biasa, beliau kemudian bekerja di sebuah perusahaan konsultan Mckinsey & Company, Managing Editor di Zalora Indonesia, terakhir sebagai Chief Innovation officer di Kartuku.
Namun tidak puas sampai disana, Nadiem mendirikan PT GoJek Indonesia, penyedia jasa transportasi ojek di Indonesia yang berkembang pesat setelah aplikasi ponselnya diluncurkan pada awal 2015.
Awal mula berdirinya GoJek adalah ide Nadiem yang melihat permasalahan utama pengendara ojek, yaitu tidak produktifnya tukang ojek karena kerap mangkal menunggu penumpang.
Hal ini terjadi karena adanya giliran dalam melayani penumpang.
Dari situlah Nadiem menghasilkan inovasi yang mampu menghubungkan penumpang dan pengendara ojek sehingga bisa menerima order kapan saja dimana saja tanpa harus mangkal.
Saat ini, GoJek telah membuktikan prestasi yang luar biasa, setidaknya ada lebih 10 ribu supir ojek yang tergabung dalam GoJek.
Salah satu sumber peningkatan yang drastis karena adanya aplikasi berbasiskan Android.
Harapan Nadiem Makarim pendiri GoJek adalah, perusahaannya PT GoJek Indonesia dapat terus membantu serta melayani seluruh masyarakat Indonesia dimanapun mereka berada.
5. Hendy Setiono-Owner Baba Rafi
Kebab Baba Rafi didirikan sejak tahun 2007 dan berpusat di Jakarta, dengan jumlah outlet yang semula hanya 2 kini telah berkembang mencapai 1.200 outlet di seluruh dunia.
Hendy Setiono, pria asal Surabaya tersebut memperoleh ide kuliner ala timur tengah ini saat tengah berkunjung ke Qatar. Dia melihat banyaknya kedai kebab disana, dan berpikir bahwa kuliner tersebut memiliki potensi besar untuk berkembang di Indonesia.
Untuk merealisasikannya, dia bekerja sama dengan Hasan Baraja untuk mengembangkan usaha kuliner itu dengan modal awal sebesar Rp4.000.000 saja.
Setelah berjalan selama 14 tahun, kini Baba Rafi sudah mengembangkan sayapnya hingga ke luar negeri, seperti Malaysia, Filipina, China, dan Sri Lanka. Hendy mengungkapkan bahwa dia masih ingin memperluas usahanya ke berbagai negara lainnya di seluruh dunia.
Perkembangan Kebab Baba Rafi tidak berhenti sampai disitu, terbukti dari terbentuknya perluasan bisnis Hendy Setiono, yaitu Babarafi-online.com.
Babarafi-online.com merupakan bagian dari PT Baba Rafi Indonesia yang bergumul dalam bisnis Kebab Turki Baba Rafi.
Dengan perluasan ini, kini muncul peluang bisnis waralaba Baba Rafi yang terbuka bagi para calon pebisnis yang ingin memulai usahanya. Hendy Setiono pun menjadi salah satu pelopor waralaba asal Indonesia yang sukses mendunia. (*/UKM02)