KPPU Medan Duga Ada Permainan di Balik Kenaikan Harga ‎Pupuk

KPPU Medan Duga Ada Permainan di Balik Kenaikan Harga ‎Pupuk
ilustrasi, Pixabay

Diposkan: 12 Sep 2018 Dibaca: 729 kali


UKMKOTAMEDAN.COM, MEDAN-Kenaikan harga pupuk dan pestisida menjadi perhatian Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Perwakilan Daerah (KPD) Medan.

KPPU KPD Medan tengah melakukan pendataan dan mengumpulkan data untuk mengetahui penyebab kenaikan harga ‎pupuk dan pestisida khususnya untuk kebutuhan tanaman hortikultura.

‎"Cari datanya dan kita kumpulkan dengan lengkap, termasuk melakukan pemetaan terhadap penditribusiannya," kata Kepala KPPU KPD Medan, Ramli Simanjuntak saat dikonfirmasi Rabu (12/9/2018)

KPPU Medan menduga ada permainan pada kenaikan harga ‎harga ‎pupuk dan pestisida di tingkat petani. Ramli mengatakan, dengan mengumpul data tersebut, akan diketahui penyebab kenaikan harga pupuk tersebut.

"Dari data ini, kita lihat ke mana pupuk subsidi didistribusikan. Begitu juga dengan pupuk non subsidi," tutur Ramli.

Menurutnya, langkah tersebut dilakukan agar tidak ada permainan harga pupuk yang bisa berdampak kepada petani dan kenaikan harga dari hasil tanaman tersebut pasca panen.

"Ada indikasi terjadi permainan pupuk dan pestisida yang menimbulkan kerugian bagi petani. ‎Dugaan permainan harga pupuk dan pestisida itu ditandai dengan kenaikan harga secara bersamaan atau sering hilang jenis-jenis pupuk tertentu saat petani membutuhkan," jelasnya.

‎Bahkan dia menilai, dengan kondisi saat ini berdampak pada hilangnya pupuk dan pestisida tertentu yang dibutuhkan masyarakat bersamaan dengan munculnya pupuk pestisida merek lain.

"Ada kesan pupuk atau pestisida itu dihilangkan untuk menaikkan harga saat muncul kembali. Di sisi lain, memaksa petani menggunakan pupuk maupun pestisida lain sebagai pengganti," sebut Ramli.

Kemudian, disinggung soal adanya dugaan kartel pada kenaikan harga pupuk dan pestisida tersebut, Ramli enggan berkomentar lebih jauh. Menurutnya, saat ini pihaknya tengah fokus mengumpulkan data. Dari situ menurutnya, bisa diketahui adanya kartel atau tidak.

"Belum sampai kesana (kartel). Saya tidak mau ngomong itu dulu. Tapi, kita lihat nanti dari data yang kita kumpulkan itu," pungkasnya.(UKM05)


Tags

0 Komentar

* Nama
* Email
  Website
* Komentar Note: HTML tidak diterjemahkan!
Masukkan kata ke dalam box:
Portal UKM Kota Medan © 2024. Alcompany Indonesia.
All Rights Reserved