Halani Kopi Pertahankan Konsep Kedai Kopi Zaman Dulu

Halani Kopi Pertahankan Konsep Kedai Kopi Zaman Dulu

Diposkan: 09 Feb 2019 Dibaca: 878 kali



.

UKMKOTAMEDAN.COM, MEDAN-Berkonsep tradisional, Halani Kopi milik  Manan Nasution (25) hadir di Medan guna mengembalikan citra kedai kopi zaman dulu.

Dimana menurutnya, kedai kopi dulunya adalah tempat berkumpul, bersilaturahmi, sharing, bercerita, berdiskusi dan setiap pengunjung bisa saling kenal meskipun awalnya tidak kenal.

Manan Nasution mengaku sangat prihatin dengan konsep kedai kopi saat ini yang kebanyakan mengusung konsep kafe. Karena di dalamnya ditemukan jarang terjadi interaksi satu sama lain. Semua pengunjung sibuk dengan gadget masing-masih.

Halani kopi, diinginkannya menjadi salah satu kedai kopi dimana pengunjungnya dapat merasakan kedai kopi zaman dulu yang sebenarnya lebih asyik.

"Jadi saya lebih menekankan bahwa jalani kopi adalah kedai kopi bukan Coffee shop atau kafe kopi. Saya mengusung kedai kopi zaman dulu, karena lebih asik tempat saling bercerita dan lain sebagainya sehingga satu sama lain antar pengunjung disini  bisa saling," ungkap Manan Nasution, Sabtu (9/2/2019) di Halani Kopi Jalan Krakatau Simpang Jalan Bilal.

Dikatakan, menariknya, meski berkonsep kedai kopi namun sajian kopinya juga terdapat kopi kekinian yang lagi trend seperti espresso double, espresso singi, long black, coffee latte, vanilla latte, caramel latte dan Vietnam Brip.

"Di kedai rakyat ini juga terdapat berbagai varian minuman kopi modern atau kekinian yang kerap ditemui di kafe-kafe kopi,"ujarnya lagi.

Dalam kesempatan itu, Manan juga menceritakan, kedai kopi miliknya didirikan pada bulan Agustus 2017 lalu, saat ia mendirikan usaha diakuinya banyak kendala dialami.

Mulai hanya memulai dengan alat kopi ala kadarnya karena hanya punya modal sekira Rp5 juta, dan kemudian yang terparah baru berjalan beberapa bulan, kedainya dibobol maling sehingga semua alat kopi dan kebutuhan kedainya habis semua.

"Mengahadapi semuanya saya bersabar dan ternyata sabar itu ada hikmahnya. Akhirnya saya buka kembali setelah adanya pertolongan dari teman saya. Dia meminjamkan alat kopi seperti grinder dan juga timbangan kopi," ungkapnya.

Ternyata diakui Manan, usai melalui kendala yang terus menerus itu, usaha kedai kopinya kian hari semakin maju. Pengunjungnya terus bertambah, karyawannya juga bertambah dan varian menu juga semakin mengikuti trend meski tidak menghilangkan konsep kedai kopi sesungguhnya.

Dikatakan, kopi-kopi yang digunakan  pun juga pilihan, kopi terbaik di Sumatera Utara diantaranya Kopi Simalungun, Dairi, sipirok dan Lumban Julu juga kopi asal Toba.

"Kopi disini lebih disukai kopi Simalungun. Karena rasanya disukainya oleh pengunjung, tetapi kita juga banyak varian kopi pilihan yang kita gunakan, karena dalam usaha kopi ini yang utama adalah rasa dan pelayanan, itu pulalah yang membuat saya bertahan di usaha ini,"katanya sembari mengaku memiliki impian akan memiliki cabang-cabang di beberapa tempat di Medan. Tetapi dikelola oleh kader-kader binaannya.

"Saya akan buat kaderisasi kopi. Saya akan ajarkan bagi siapa saja yang ingin belajar kopi sehingga nantinya dapat memiliki usaha kopi yang menjanjikan," ujar Manan.

Sementara itu, kedai kopi ini buka pukul 10.00 wib dan tutup hingga 23.00 WIB. Bicara harga mulai Rp10 ribu sampai Rp18 ribu.(UKM06)


Tags

0 Komentar

* Nama
* Email
  Website
* Komentar Note: HTML tidak diterjemahkan!
Masukkan kata ke dalam box:
Portal UKM Kota Medan © 2024. Alcompany Indonesia.
All Rights Reserved