Gencarkan Penetrasi Pasar Afrika, 21 Pelaku Usaha Ikut Misi Dagang ke Tunisia

 Gencarkan Penetrasi Pasar Afrika, 21 Pelaku Usaha Ikut Misi Dagang ke Tunisia

Diposkan: 24 Jun 2018 Dibaca: 718 kali


UKMKOTAMEDAN.COM,JAKARTA-Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus menggarap pasar potensial di kawasan Afrika. Kali ini menyasar kawasan Afrika Utara, Tunisia dan Maroko yang digelar 24-28 Juni 2018.

Sebanyak 21 pelaku bisnis dari 11 perusahaan dan lembaga dari berbagai sektor usaha mengikuti misi dagang yang dipimpin Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Sementara ke Maroko diikuti 35 pelaku usaha dari 18 perusahaan dan pemerintah daerah Sumatera Barat. Sektor usaha tersebut antara lain minyak kelapa sawit, kelapa, kakao, kopi, makanan dan minuman, rempah-rempah (pala, lada, cengkeh), peralatan medis, perhiasan, furnitur, bahan bangunan, produk-produk militer, ban, dan karet.

"Afrika merupakan pasar potensial bagi produk Indonesia dan Kemendag berkomitmen untuk menggarap pasar tersebut dengan maksimal. Tunisia dan Maroko diharapkan dapat menjadi hub bagi produk Indonesia di kawasan Afrika, khususnya Afrika bagian Utara dan Uni Eropa,"ujar Enggartiasto Lukita, dilansir dari laman resmi kemendag, kemendag.go.id, Minggu (24/6/2018).

Tunisia, lanjut Mendag, telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement) dengan Uni Eropa sejak tahun 2008 sehingga tarif bea masuk dari Tunisia ke Eropa menjadi 0%."Hal ini dapat dimanfaatkan Indonesia untuk mengekspor produknya ke Eropa melalui Tunisia. Dengan demikian, produk kita akan menjadi lebih kompetitif," imbuh Mendag.

Menurut Mendag, misi dagang menjadi salah satu cara penetrasi pasar ekspor yang dapat meningkatkan volume perdagangan lebih cepat karena para pelaku usaha dapat bertemu dengan mitranya secara langsung.

Sementara Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Arlinda menyampaikan bahwa masih belum cukup banyak produk Indonesia yang masuk ke pasar Tunisia, meskipun Tunisia merupakan pasar tujuan ekspor yang potensial bagi Indonesia di kawasan Afrika bagian Utara.

“Dengan misi dagang ini diharapakan dapat diperoleh hasil yang maksimal sehingga ekspor Indonesia ke Tunisia dapat terus meningkat," tandas Arlinda. Selain itu, lanjut Arlinda, interaksi antar-pelaku usaha baik dari Tunisia maupun Maroko juga akan terus ditingkatkan. Salah satunya melalui kegiatan business matching. "Melalui kegiatan tersebut para pelaku usaha Indonesia dipertemukan dan dapat berinteraksi langsung dengan mitranya," imbuhnya.

Produk ekspor utama Indonesia ke Tunisia seperti minyak kelapa sawit dan turunannya, minyak kelapa dan turunannya, palm kernel, benang filamen sitetis, serat benang sintetis. Sedangkan impor Indonesia dari Tunisia antara lain kurma, kulit domba.

Turut serta dalam misi dagang ini, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI), Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), dan KSO Sucofindo-Surveyor Indonesia. (***/UKM01)


Tags

0 Komentar

* Nama
* Email
  Website
* Komentar Note: HTML tidak diterjemahkan!
Masukkan kata ke dalam box:
Portal UKM Kota Medan © 2024. Alcompany Indonesia.
All Rights Reserved