Elyas Sembiring Rintis Bisnis Holtikultura dari Idealisme

Elyas Sembiring Rintis Bisnis Holtikultura dari Idealisme

Diposkan: 18 Mar 2019 Dibaca: 555 kali


UKMKOTAMEDAN.COM,MEDAN-Tidak sedikit orang yang merintis bisnis bermula dari idealisme. Salah satunya, Elyas Sembiring yang memilih menjadi pengusaha, karena tidak ingin menciderai prinsipnya.

Ini bermula dari perjalannya menjadi aktivitas di dunia politik. Bersahabat dengan banyak tokoh serta pejabat publik di Sumatera Utara, namun tidak membuatnya ‘haus’ bahkan sampai rela melepas prinsip hidupnya.

Pilihannya untuk tetap menjaga prinsip serta idealismenya mendorongnya untuk memilih mandiri. Berbekal Rp 12.000, Elyas
mengadu keberuntungan dengan bisnis holtikultura. Siapa sangka pilihannya ini, tidak percuma. Sebab sejumlah produk holti-kultura yang dia pasarkan tidak hanya diminati di Indonesia namun ke beberapa negara di Asia.

Hal ini bermula tutur Elyas, saat dia bergelut di dunia politik, dan melihat dalam politik membutuhkan konsentrasi yang luar biasa serta dukungan ketahanan financial.Sehingga jika mengambil sepenuhnya politik, maka akan cenderung menjadi politik pragmatis, jika dibarengi dengan dukungan financial.

“Tokoh politik hari ini banyak dimulai  dari usaha. Ketika sudah mapan diusaha, terjun ke politik. Sehingga tidak terpengaruh pada kebutuhan hidup keluarga. Karena saya melihat seperti itu, saya juga menjaga idealisme saya agar jangan sampai terciderai, harus berbisnis,”terangnya.

Ini bermula tuturkan Elyas, pada satu ketika di pertengahan bulan, dia hanya memiliki uang sebesar Rp 12.000, padahal sebenarnya standarisasi uang tersebut cukup untuk kebutuhan satu bulan. “Sebenarnya, standarisasi uang itu cukup untuk kebutuhan sebulan. Namun, karena kebutuhan situasional, kita tidak memahami kebutuhan yang tidak terduga, sehingga waktu itu uang tinggal Rp 12.000,”kenangnya.

Darilah Elyas mulai berpikir apa yang bisa dilakukan. “Sebab baginya, dekat dengan tokoh, pasti lebih cenderung dengan tangan dibawah.  Karena mental saya bukan mental tangan dibawah, saya lebih suka bertarung,”ujar Elyas.

Dengan prinsipnya ini, dia kemudian teringat saat masih duduk dibangku kuliah, pernah membantu pamannya dagang sayur di Jalan Sutomo selama satu tahun. Kala itu, dia ikut membongkar barang yang turun dari Brastagi. Ini pula yang memotivasinya untuk konsentrasi dengan bisnis holtikultura.

“Sebab itu usaha yang paling mudah untuk dijalani. Keputusan yang paling cepat saya lakukan, bermain di bisnis holtikultura,”ujar Elyas yang bergabung dalam komunitas grup telegram
‘Agribisnis se Indonesia’ di tahun 2016.

Di grup ini, Elyas memperkenalkan diri, sebagai warga Medan, Sumatera Utara. Gayung bersambut, kebetulan ada pengusaha asal bandung, sekaligus menjadi patnernya pertama merintis bisnis holtikulta. Orderan pertama saat itu, dia diminta mencari informasi harga sayur brokoli, buah beat dan kol merah.

“Saya dari cari dan cek harga. Kemudian saya laporkan ke teman yang di Bandung. Ada selisih margin yang didapat jika seandainya barang dari Brastagi dikirim ke Bandung. Karena ada selisih harga, saya mulai bekerja. Kemudian saya minta sama teman itu bantu modal, minimal belanja ke petani dan ongkos barang sampai ke Bandung. Kalau untuk produk sama-sama belajar,”ujarnya dengan keuntungan bagi hasil.

Pengiriman perdana sebutnya mencapai 500 kg, kemudian orderan kedua khusus kol merah dengan jumlah satu ton. “Ini tidak lama, hanya dalam kurun satu minggu,” sambungnya.

Tidak hanya itu, langkahnya semakin terbuka lebar. Tatkala dia diperkenalkan dengan eksportir di Jakarta dan diminta untuk
mempersiapkan kol satu konteiner untuk dikirim ke Taiwan.

“Dari sini saya berpikir, kol yang tidak terlalu rumit bisa diekspor. Kenapa saya dan kawan-kawan tidak bisa melakukannya,”ujar Elyas yang mengaku terus mencari informasi bagiamana caranya agar bisa eksport.

Dalam menjalani bisnis aku Elyas dibutuhkan upaya untuk menjaga semangat.

“Menjaga semangat itu butuh perjuangan,”ujar Elyas yang mengaku selama ini melirik pasar eksport, kini mulai melihat pasar
domestik yang ternyata begitu menjanjikan.(UKM01)


Tags

0 Komentar

* Nama
* Email
  Website
* Komentar Note: HTML tidak diterjemahkan!
Masukkan kata ke dalam box:
Portal UKM Kota Medan © 2024. Alcompany Indonesia.
All Rights Reserved