Dirikan SSB Super Sakti 26, Saktiawan Sinaga Pastikan Bukan Asal Main

   Dirikan SSB Super Sakti 26, Saktiawan Sinaga Pastikan Bukan Asal Main

Diposkan: 04 Nov 2018 Dibaca: 1574 kali



UKMKOTAMEDAN.COM, MEDAN-Memilih untuk sedikit mengurangi aktivitas di klub setelah lama meraih sukses berkarir sebagai pesepakbola nasional, mantan striker timnas, Saktiawan Sinaga, kini menjalani hari-hari sebagai seorang pelatih.

Namun, berbeda dengan kebanyakan mantan pemain yang memutuskan merintis peluang menjadi pelatih tim profesional, The Dragon-julukannya-memilih melatih Sekolah Sepakbola (SSB) bernama Super Sakti 26 bersama dua rekannya Alamsyah Nasution dan Irwin "Londo" Ramadhana.

Dengan tempat berlatih di lapangan Paskhas, Batalyon 469 Sari Rejo, Medan Polonia, Kota Medan, Saktiawan memulai aktivitas SSB hang diambil dari namanya dan nomor punggung keramatnya 26, sekitar sebulan lalu. Baru sebulan dibuka, kini SSB tersebut diikuti sebanyak 60 siswa.

Ditemui usai melatih, Sakti-sapaannya-mengatakan, didirikannya SSB tersebut didasari keprihatinannya lantaran tidak semua SSB yang ada khususnya di Kota Medan memberikan pelajaran teknik dasar bermain bola yang tepat.

"Banyak sepakbola sekarang, dasarnya kurang bagus. Jadi di sini, kita benahi dasar bermain bola mereka jadi lebih baik lagi, bukan asal main. Biasanya ada SSB yang cuma suruh anak-anak ngumpul, main. Di sini, kita buat mereka agar paham dasar sepakbola yang baik," ucapnya.

Pesepakbola yang pernah memperkuat tim-tim sepakbola elit tanah air itu mengatakan, berbagai tingkatan pola latihan bola jika diajarkan dengan cara yang tepat dan dan bertingkat di SSB, akan melahirkan pesepakbola andal. "Jadi di sini, anak-anak diajarkan agar paham dasar, formasi, passing (operan), pergerakan dan lainnya. Karena lebih paham mereka, lebih baik dan lebih mudah kita dalam melatihnya," ucap pemain yang sempat membawa PSMS Medan meraih sejumlah prestasi itu.

Apa lagi kata dia, di era teknologi canggih seperti saat ini dan gampangnya generasi muda mengakses internet, cenderung malah membuat anak berprilaku negatif. Dengan bergabung ke SSB, akan menghindari dari pengaruh buruk perkembangan teknologi.

"Masuk dan berlatih di SSB, waktu bisa diisi hal yang positif. Apa lagi banyak yang suka main gadget, internetan. Jadi SSB salah satu cara supaya menjauhkan anak-anak dari hal-hal yang kurang bermanfaat," ucap pria 36 tahun itu.

SSB Super Sakti 26 kata Sakti, dibagi dalam dua kategori, yakni mulai dari usia delapan tahun atau kelahiran 2010 hingga 15 tahun atau kelahiran 2003. Banyaknya siswa yang kini bergabung kata dia, selain karena mengetahui trio pelatih sebagai mantan pemain PSMS Medan, diakuinya juga lantaran adanya SSB di sekitar yang sudah lama tak beraktivitas.

Apa lagi, tim pelatih dan juga manajemen SSB sepakat untuk sementara untuk tidak menetapkan uang pendaftaran dengan nilai tertentu dengan alasan lebih mempertimbangkan sisi kenyamanan bagi siswa. Saktiawan mengatakan, setelah tiga bulan, baru pihaknya akan mengkaji ulang kebijakan tersebut.

"Banyak yang berlatih di sini sudah punya dasar sepak bola, tapi di sini kita matangkan lagi. Pendaftaran tetap dibuka, kita punya sekretariat di sini. Uang pendaftaran belum ditetapkan, biar anak-anak ini senang aja dulu latihan di sini. Apa lagi ini masih baru, saingan kita tahu sendiri banyak yang sudah besar," ucap pemain timnas era 2003 hingga 2007 tersebut.

Didukung fasilitas lapangan yang memadai, siswa SSB Super Sakti 26 berlatih tiga kali dalam seminggu yakni Rabu, Jumat dan Minggu pagi. Sakti mengatakan, kondisi lapangan Paskhas cukup bagus dan tepat sebagai tempat berlatih. Kendati diakuinya, minimnya lapangan di Kota Medan membuat tempat tersebut jadi pilihan utama.

"Lapangannya bagus, tapi memang aksesnya agak jauh. Tapi saya rasa kalau kemauan kuat tidak ada alasan untuk tidak latihan walaupun lokasinya seperti ini. Apa lagi, lokasinya tenang, membuat latihan bisa lebih fokus karena jauh dari keramaian," ucap Sakti lagi.

Tidak sekedar berlatih, Saktiawan juga tengah mempersiapkan tim untuk berlaga di kompetisi Danone Cup tidak lama lagi, untuk pesepakbola kelahiran tahun 2007. Sakti bertekad untuk bisa membawa kejayaan kepada SSB tersebut, apa lagi dia juga memulai latihan sepakbola di tempat itu.

"Kita yakin dengan itikad baik membina anak-anak agar anak-anak ini mengerti sepakbola. Target kita untuk ikut di Danone Cup. Tentunya ini tantangan dan motivasi bagi saya pribadi untuk mengembangkan bakat-bakat anak-anak, apa lagi saya dulu waktu kecil juga latihan di lapangan ini," pungkasnya.(UKM05)
 


Tags

0 Komentar

* Nama
* Email
  Website
* Komentar Note: HTML tidak diterjemahkan!
Masukkan kata ke dalam box:
Portal UKM Kota Medan © 2025. Alcompany Indonesia.
All Rights Reserved