Dari Usia 18 Tahun, Kemala Sari Konsisten Berdagang Bunga, Langganannya Mahasiswa

Dari Usia 18 Tahun, Kemala Sari Konsisten Berdagang Bunga, Langganannya Mahasiswa

Diposkan: 28 Oct 2019 Dibaca: 830 kali


UKMKOTAMEDAN, MEDAN- Berawal dari membantu usaha keluarga, wanita muda ini sukses berdagang bunga (buket) dengan hasil yang fantastis.

Kemala Sari (21) ini mengatakan membangun rumah buket sejak tahun 2016 saat itu usianya masih 18 tahun.

"Jadi dulu aku masih 18 tahun waktu mulai usaha ini. Awalnya kakak aku punya usaha penjualan balon, dia nanya bisa enggak aku merangkai bunga jadi buket, aku bilang bisa. Dari situ, aku mulai terus membuat buket sampai sekarang," kata  Kemala.

Dijelaskannya, setiap bulannya, ia bisa menjual hingga ratusan buket. Peminat buket ini kebanyakan adalah mahasiswa. Ia menjual buket dari harga Rp5 ribu hingga Rp250 ribu.

"Dulu kami jualan di depan Unimed, sekarang sudah dialihkan ke Pasar Raya MMTC. Aku jual bunga buatan dan bunga hidup. Selain menjual secara offline aku juga menjual secara online," ungkapnya.

Ia mengatakan bunga buatannya terbuat dari  kain flanel dan kain satin. Namun selain itu ia menggunakan  bunga palsu pabrikan. Kemala kini dibantu seorang teman dan seorang karyawan dalam menjalankan bisnis ini.

"Kalau bunga hidup biasanya satu hari siap, bunga buatan juga begitu. Biasanya jika ingin request warna atau bentuk tertentu harus pesan sehari sebelumnya. Tapi kalau mau yang sudah ready kami ada selalu stocknya," akunya.

Untuk merangkai bunga buatan dari kain flanel dan satin, memakan waktu yang cukup lama. Pertama, kain flanel harus digunting terlebih dulu lalu dibentuk menjadi kelopak bunga, sedangkan untuk kain satin langsung digulung hingga membentuk kelopak bunga.

"Jika sudah jadi kelopak bunga tinggal ditempel satu persatu ke karton yang sudah dibentuk lingkaran sebagai alas buket bunga. Kartonnya terlebih dulu ditempelkan kertas batik agar nanti lebih cantik," ungkapnya.

Harga bunga asli dan bunga buatan ini cukup jauh berbeda. Kata Kemala bunga asli pertangkainya bisa dijual Rp40 ribu, sedangkan bunga palsu hanya Rp5 ribu.
 

Ia mengaku setiap bulan ia bisa menjual hingga ratusan buket. Penjualan ini berfluktuasi tergantung ramainya mahasiswa yang melakukan sidang ataupun masa wisuda. Saat wisuda ia bisa menjual ratusan bunga dalam satu hari.

"Setiap bulan bisa habis ratusan buket, tetapi tetap saja tergantung ramainya kegiatan wisuda," tandasnya. (UKM06)


Tags

0 Komentar

* Nama
* Email
  Website
* Komentar Note: HTML tidak diterjemahkan!
Masukkan kata ke dalam box:
Portal UKM Kota Medan © 2025. Alcompany Indonesia.
All Rights Reserved