Bermodal Rp200 Ribu Bangun Bisnis Frozen Food, Kini Yessy Sudah Miliki 8 Karyawan

Bermodal Rp200 Ribu Bangun Bisnis Frozen Food, Kini Yessy Sudah Miliki 8 Karyawan

Diposkan: 18 Oct 2019 Dibaca: 1409 kali


 


UKMKOTAMEDAN.COM, MEDAN- Frozen food saat ini sudah menjadi tren bagi sebagian orang. Frozen food juga dapat memudahkan masyarakat yang sibuk bekerja namun tetap bisa menyajikan makanan buat keluarga. Frozen food saat ini banyak penggemarnya. Ini pula yang memanggil Yessy Safrianti membuka usaha frozen food.

Sejak 2013 Yessy Safrianti sudah memulai usaha makanan beku dengan merek Maharani Food. Awalnya ia membuat beberapa usaha seperti jualan coklat dan barang antik. Namun ia merasa usaha yang prospeknya bagus adalah usaha makanan beku.

Usaha seperti ini dirasa Yessy tidak repot karena tidak mudah basi sehingga resikonya lebih kecil. Ia juga melihat peluang pasar yang menginginkan makanan sehat dengan cara yang tak repot. Produk pertamanya adalah nugget ikan.

"Dulu saya pegawai swasta dan bekerja di dunia farmasi. Pada 2013 saya memutuskan mengundurkan diri dari perusahaan tempat saya bekerja. Saya pikir saya mau buat apa, saya buat lah nugget ikan, saya tawarkan kepada teman-teman ternyata responnya positif akhirnya saya mulai buat jenis makanan beku lainnya," ujar Yessy.

Dikatakannya, Makanan beku buatannya bervariasi seperti nugget ayam, baso, dimsum, pangsit, baso daging, dan lain sebagainya. Pada 2018 usahanya kian berkembang dan diproduksi secara massal. Produknya sudah dipasarkan di supermarket serta dijual juga secara online.

Produk Yessy ini tidak menggunakan penyedap rasa dan pengawet. Meski begitu makanan ini bisa tetap bertahan hingga enam bulan asal dalam kondisi beku. Produknya juga sudah mendapat izin Pangan Industri Rumah Tangga atau PIRT.

"Semuanya kita olah sendiri di rumah produksi Jalan Ring Road nomor 9 D. Dari usaha ini kini sudah terbangun usaha-usaha lainnya seperti katering yang menjual nasi dan kue," katanya.

Awal ia membangun bisnis ini dengan modal Rp200 ribu. Dari membangun bisnis sendiri, sekarang ia sudah dibantu dengan delapan karyawan dan tiga orang kurir. Ia mengatakan menjadi pengusaha membuatnya bebas untuk berkreasi dan kepuasan tersebut tidak didapati ketika menjadi karyawan.

"Namanya karyawan tentunya ada SOP yang harus kita patuhi, jadi kita enggak bisa berkreasi. Memang hasilnya tentu berbeda, kalau jadi karyawan kita tidak ada resiko dan sudah pasti gajian tiap bulan," katanya.

Dari usaha ini, ia bisa memperoleh omzet hingga puluhan juta dalam sebulan. Teknik pemasaran yang dilakukannya berbeda ada yang ke kantor-kantor, dijual online, dan di supermarket. Menurutnya untuk membangun usaha ini harus percaya diri dan jangan malu menawarkan produk kepada orang lain.

"Jangan malu menawarkan produk kita, harus percaya diri. Kalau kita saja malu sama produk kita siapa lagi yang bangga. Selain itu harus tekun, usaha apapun yang kalau tidak ditekuni tidak akan bisa jalan. Rajin-rajinlah jumpa sama orang. Karena kalau satu orang dalam satu kantor tahu kita, nanti bisa seisi kantor itu tahu. Karena promosi yang terbaik itu dari mulut ke mulut," tandasnya. (UKM06)

 


Tags

0 Komentar

* Nama
* Email
  Website
* Komentar Note: HTML tidak diterjemahkan!
Masukkan kata ke dalam box:
Portal UKM Kota Medan © 2024. Alcompany Indonesia.
All Rights Reserved