Bangun Bisnis dari Nol, Kurnia Sukses dengan Gerobak Kaki Lima

Bangun Bisnis dari Nol, Kurnia Sukses dengan Gerobak Kaki Lima

Diposkan: 03 Feb 2019 Dibaca: 957 kali


UKMKOTAMEDAN.COM, MEDAN – Bisnis gerobak ternyata menjadi usaha yang sangat menjanjikan. Dengan semangat dan kegigihan Kurnia Utama, membawanya sukses membangun usaha gerobak kaki lima di kawasan Jalan Surya Medan.

Usaha ini dirintis sekira tahun 2008 silam dari nol dengan mengandalkan kartu nama. Tanpa pengetahuan, pertama kali memulai usaha, Kurnia mengaku buta sama sekali dengan bisnis yang dijalaninya. Namun, keberaniannya berbuah manis. Kini, usaha tersebut nyaris tidak pernah sepi orderan, bahkan kerap kebanjiran.

Dituturkan Kurnia, pilihannya memulai usaha gerobak ini bermula dari keputusannya tidak ingin kembali berkarir sebagai sales. Disisi lain, upayanya mendapatkan pekerjaan setelah melayangkan lamaran ke berbagai perusahaan tidak seperti harapan. Akhirnya Kurnia pun menganggur selama dua tahun.

Setelah lama menganggur, tepatnya saat bermain ke Gramedia Kurnia menemukan  buku “Merubah Nasib” menjadi titik balik bagi pemilik usaha Gerobak Kaki Lima ini.  Dia pun terinspirasi tersebut yang mengulas beberapa peluang usaha yang memungkinkan untuk dilakukan.

“Saya baca, dari beberapa peluang usaha itu ada yang namanya fit out contractor [salah satunya pembuatan booth, exebition, pameran]. Ini kerjanya dimalam hari, membuat kounter-kounter  yang ada di plaza-plaza. Tapi saya bukan tukang. Terus saya baca lagi, disebutkan tidak butuh keahlian khusus sebagai tukang. Saya pikir saya bisa ini, kemudian cari informasi di google, ya udah dapat 50% informasinya,”ujarnya baru-baru ini.

Berbekal buku tersebut, dia pun memulai usaha dengan membuat booth, exebition, pameran dengan bermodalkan Rp30 ribu. Ini pun hanya untuk membuat kartu nama satu blog dengan usaha Berjaya Production.

Awal memulai usaha gerobak ini, Kurnia mengaku sempat khawatir terhadap akan pilihan usaha apakah akan diterima pasar. Sebab saat memulai usaha, gerobak belum seperti saat ini banyak peminat. Bahkan hampir setiap usaha, terutama bisnis kuliner membutuhkan gerobak.

“Diawal, sempat berpikir siapa yang akan menempah gerobak setiap hari. Tapi saya berpikir kemudian , tukang stealing aja kalau dia berpikir begitu,  nggak akan jalan sampai sekarang,”ujar Kurnia dan mencoba menepis kekhawatirannya tersebut.

Dia mencoba peruntungan. Kartu nama yang sudah dicetak, disebarnya pada setiap seminar yang diikutinya. Kurnia mendapatkan orderan tiga bulan kemudian dengan tempahan booth fortable. Dari orderan pertama ini, Kurnia mengaku nyaris tidak mendapat margin.

Namun respon konsumen yang bagus, membuatnya optimis bisa membangun bisnis tersebut. orderan Kedua mendapat untung tipis, disebabkan kesalahan proses pengerjaan. Berbekal pengalaman  dengan masalah yang dihadapinya, Kurnia mulai berpikir untuk membuat bengkel sendiri.

Sehingga hasilnya, tidak seperti orderan pertama dan kedua yang proses pengerjaannya di sub ke perajin gerobak lain. Karena hasil yang diperoleh tidak selalu dengan pesanan konsumen.

Kurnia kemudian memanfaatkan kedai kelontong milik keluarga untuk disulap menjadi bengkel gerobak. Namun, usahanya ini terkendala modal, hingga akhirnya dia bekerjasama dengan seorang rekannya yang kebetulan baru terkena PHK.

Dari sini keduanya membangun usaha gerobak di kawasan Jalan Surya. Dalam usaha ini, Kurnia mengaku  setiap bulannya hanya mampu menyelesaikan 8 pesanan gerobak. Sementara orderan bisa mencapai 20 gerobak. Sedangkan harga Kurnia mematok mulai Rp 4 jutaan tergantung ukuran dan bahan bakunya. (UKM01)

 

 


Tags

0 Komentar

* Nama
* Email
  Website
* Komentar Note: HTML tidak diterjemahkan!
Masukkan kata ke dalam box:
Portal UKM Kota Medan © 2024. Alcompany Indonesia.
All Rights Reserved