Ari Apriani Hijrah dari Jogja, Sukses Berbisnis Ikan Asin di Medan

 Ari Apriani Hijrah dari Jogja, Sukses Berbisnis Ikan Asin di Medan

Diposkan: 28 Mar 2019 Dibaca: 1143 kali


UKMKOTAMEDAN.COM, MEDAN-Keputusan besar diambil seorang Ari Apriani yang memilih berhenti saat berada di zona nyaman sebagai pegawai di salah satu perusahaan perbankan konvensional.

Tak ingin terbelenggu menikmati hasil riba, adalah tujuan Apriani melepaskan pekerjaannya pada tahun 2018. Dan, dia memutuskan menjadi pengusaha yang merintis dari nol hingga kini dikenal sebagai Owner Istana Kuliner Medan.

Usaha tersebut menawarkan aneka produk ikan asin, mulai dari teri, cumi asin, dan lainnya.

Warga Medan Johor ini mengaku memulia usahanya sejak ia hijrah ke Medan dari Jogja. "Usaha saya adalah aneka ikan asin khas Medan. Pertama kali saya mulai usaha ini saat saya  pindah ke Medan kemudian saya melihat Kota Medan potensial dengan usaha ikan teri. Saya langsung tangkap dan menjualnya dengan cara dari teman ke teman," ungkapnya pada Kamis (27/3/2019).

Apriani pandai membaca peluang, terbukti  ia tahu sekali kalau ikan teri Medan sangat terkenal sampai seantero nusantara. "Ikan teri Medan itu sangat terkenal jadi saya tidak susah untuk menawarkannya ke teman-teman saya," katanya.

Tidak puas di situ, ia bersama suaminya terus menggali potensi di Kota Medan ditambah ada request dari temanya di Kalimantan memesan cumi. Lalu ia pun kemudian menjual cumi sesuai permintaan pelanggannya. Seiring waktu permintaan mulai bervariasi dan kini ia menjual aneka ikan asin yang berkualitas.

"Sekarang saya jual teri, ikan pari asin, cumi asin, tauco, juga teri sambel," ucapnya.

Untuk memiliki usaha ini, Apriani mengaku memulainya dari modal kecil bahkan menjualkan barang titipan orang. Kemudian berkembang  hingga dia mampu stok barang.

Dalam memasarkan produknya, dia memanfaatkan online shop, di Instragram dan Facebook juga. Namun ia merintis dengan menjual aneka ikan asin itu dari teman ke teman dengan usahanya mengirim pesan singkat di WhatsApp, dan juga dari Facebook. Booming  bisnisnya ditegaskanya saat ia menjual di salah satu onlineshop ternama yang pada akhirnya aneka ikan asinnya menembus pasar Jayapura.

"Selain itu ada juga yang memesan dari Malaysia namun kita masih bingung urus cukainya jadi kita belum berani. Memang ada pengiriman melalui Kantor Pos tetapi ongkos kirimnya (ongkir) mahal, karena kebanyakan yang memesan dari luar itu biasanya mau harga murah," ujarnya.

Dijelaskannya lagi, jika ia menjual harga lebih mahal dari pemasok Malaysia biasanya pemesan memilih membeli di pemasok Malaysia.

Dalam perhari, dikatakan Ari bisa habis minimal 20 Kg. Kebutuhan Pemesannya bervariasi mulai untuk ketering, konsumsi sendiri, ada juga untuk dijual kembali. Bahkan pernah pesanan sampai 200 kg perhari.

Berkat kesabaranya, meski awalnya harus bolak-balik belanja ke supplier, kini ia  sudah ada pemasok dari Tabungbalai dan Belawan. Awalnya ia berusaha mencari tahu supplier untuk melakukan pemesanan berikutnya.

Dalam menjalankan usahanya, Apriani juga  kerap menemui kendala salah satunya jika harga ikan asin mahal seperti saat ini. "Tahun lalu saya bisa menjual ikan teri Rp100 ribu/kg, sekarang  tidak bisa lagi minimal saya harus menjual Rp130 ribu/kg itupun lain ongkir," ungkapnya.

Ia berharap aneka ikan asinnya bisa menembus pasar ekspor impor. Diapun ingin mengikuti pelatihan yang dibuat oleh pemerintah agar bisa mengembangkan usahanya lebih luas lagi. (UKM06)


Tags

0 Komentar

* Nama
* Email
  Website
* Komentar Note: HTML tidak diterjemahkan!
Masukkan kata ke dalam box:
Portal UKM Kota Medan © 2024. Alcompany Indonesia.
All Rights Reserved