Muhammad Herry Rintis Usaha Puding Kelapa Joget sejak SMK
Diposkan: 09 Mar 2019 Dibaca: 776 kali
UKMKOTAMEDAN.COM, MEDAN-Muhammad Herry Syahdana (21) warga Dusun 1 Desa Pantai Labu Pekan, Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deliserdang, sukses dengan Puding Kelapa Joget.
Usaha yang dimulainya pada tahun 2017 saat ia masih duduk di bangku SMK ini, dikatakannya kini bisa membatu biaya kuliahnya.
Dijelaskannya, bisnis ini berawal saat ia mendapat dana hibah dari perlombaan starup, dan ia memilih usaha puding kepala.
Tak sekadar puding biasa, agar berbeda dengan yang lain ia memilih nama yang unik dan membuat penasaaran. Sehingga terciptalah nama produknya puding kelapa joget.
"Saya dapat dana hibah jadi perlu nama, kalau puding kelapa saja sudah banyak jadi kita berpikir dan bagaimana produk saya bisa dikenal oleh masyarakat banyak, jadi saya memilih puding kelapa joget. Selain unik juga membuat penasaran, ini juga merupakan strategi pemasaran saya," jelasnya Jumat (8/3/2019).
Dikatakanya saat membuat disain puding kelapa joget ini, desain grafis nya tertawa sehingga ia berharap ini bisa menjadi iconik Medan dan banyak disukai oleh masyarakat Medan.
"Puding kelapa joget ini sebenarnya terbuat dari kelapa hibrida (pohon kelapa Thailand), saya ambil dari agen. Kemudian proses pembuatannya melalui fermentasi. Setelah beberapa hari, puding kelapa joget pun siap disajikan. airnya segar dan terdapat kelapa yang berstruktur lembut mirip sekali dengan puding padahal seluruh isi di kelapa itu adalah original isi buah kelapa asli," ungkapnya.
Untuk pemasarannya ia memilih dipasarkan melalui online dan juga menjualnya di kampus. Memang diakuinya ada kendala dengan pemasaran. Pernah masuk di super market namun tergeser karena ada produk lain. Karena itu ia berstrategi dengan membangun jaringan reseller.
Selian unik dikatakanya puding kelapa joget ini juga memiliki Khasiat, dapat menyegarkan tubuh dan sehat buat lambung karena ada puding yang lembut aman bagi lambung.
"Keinginan saya saat ini saya ingin ada investor sehingga saya dapat terbantu baik modal maupun pemasaran,"ungkapnya.
Sementara itu, perbuahnya ia jual di pasaran Rp15 ribu sampai Rp20 ribu. Namun jika dijualnya di luar kampus harganya bisa mencapai Rp20 ribu sampai Rp 25 ribu tetapi sudah free ongkir.(UKM06)