Sejak Tol Medan-Tebingtinggi Beroperasi, Pelaku Usaha di Pasar Bengkel Terancam Gulung Tikar

Sejak Tol Medan-Tebingtinggi Beroperasi, Pelaku Usaha di Pasar Bengkel Terancam Gulung Tikar

Diposkan: 06 Feb 2019 Dibaca: 763 kali


UKMKOTAMEDAN.COM, MEDAN- Sejak beroperasinya tol jalur Medan-Tebingtinggi beberapa waktu lalu, menimbulkan dampak negatif terhadap para pelaku usaha khususnya UMKM penjual oleh-oleh pasar bengkel, kabupaten Serdangbedagai.

Para pedagang mengeluhkan, penjualan mereka menurun hampir 80 persen sejak beroperasinya tol Medan-Binjai.

Seperti ungkapan Rita, Pengusaha Dodol Sejahtera Pasar Bengkel, mengatakan daya beli masyarakat memang mengalami penurunan apalagi rata-rata diakuinya pembeli dodol kebanyakan dari kelas atas jadi sejak ada tol mereka tidak mampir lagi.

"Omset kita turun 80 persen sejak tol beroperasi, tapi karena saya juga memasarkan produk ke ritail dan reseler jadi penurunan omset hanya di toko saja," ungkapnya kepada Wartawan, Rabu (6/2/2019).

Menanggapi hal ini, Cahyo Pramono Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengatakan  sejarah itu berulang, Kejayaan Barus dan Pantai Barat Sumatera sudah terkenal sejak  zaman dulu. Barus dan Pantai Barat itu bukan hanya dikenal di Sumatera namun juga di luar negeri juga sangat terkenal.

Ia juga mengaku saat ini memang  model bisnis dan trennya mengalami perubahan. Sekarang yang menjadi poin bukan tentang karena tidak bagusnya produk di Pasar Bengkel tetapi memang adanya pergeseran tren. "Jadi engggak ada solusi,  mereka harus pindah," tegasnya.

"Jadi sekarang kondisinya di Sumut, sebelumnya itu juga dialami di Jawa beberapa  waktu yang lalu. Beberapa yang akhirnya yang tidak dilewati karena jalan tol, usahanya tutup," paparnya.

Dia menambahkan perlunya ada rest area. "Pasar Bengkel harus pindah jalur. Sekarang kondisinya harus punya  konkulasi. Kalau jalur tradisional dari Medan ke Pasar Bengkel butuh  dua jam. Dengan jalur sekarang jalur tol dari Medan ke Bengkel hanya butuh 30 menit. Setidaknya mengubah tempat dan lokasi menjadi penting," katanya.

Sehingga menurutnya dorongan pemerintah sangat penting. Kadang-kadang dikatakanya pemerintah tidak memikirkan hal ini, namun jika  Pemerintah Daerah (Pemda) perlu Pendapatan Anggaran  Daerah (PAD),  tekniknya harus memberikan stimulan. Membuat rest area misalnya.(UKM06)


Tags

0 Komentar

* Nama
* Email
  Website
* Komentar Note: HTML tidak diterjemahkan!
Masukkan kata ke dalam box:
Portal UKM Kota Medan © 2024. Alcompany Indonesia.
All Rights Reserved